BESARAN
DAN PENGUKURAN
Disusun
oleh:
1. Hela
Dhera Antafani (130117A009)
2. Bunga
Adella Fazar Safitri (13017A015)
3. Sulistiya
Tri Ningsih (130117A013)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
PENDIDKAN
UNIVERSITAS
NGUDI WALUYO
TAHUN
2017
KATA
PENGANTAR
Sholawat
serta salam semoga senantiasa tercurah
pada baginda junjungan nabi besar Muhammad Saw. Yang kita nantikan
syafaatnya di hari akhir.
Laporan
makalah ini disusun dengan segala keterbatasan kami, dan dengan bantuan
beberapa pihak, akhirnya dapat terselesaikan.
Untuk
itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada:
1. Ayah
dan ibu tercinta yang telah member do’a dan motivasi yang lebih
2. Ibu
Ela Suryani M,Pd yang selalu membimbing kami
3. Temen-teman
yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa laporan makalah ini masih jauh
dari sempurna. Namun kami berharap semoga laporan makalah ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran pembaca akan kami sambut
dengan baik, demi kesempurnaan laporan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
..............................................................................................
II
DAFTAR ISI
.............................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
masalah .......
........................................................................3
B.
Rumusan
masalah
........................................................................................3.
C.
Tujuan ...........................................................................................................
3
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
besaran..........................................................................................4
B.
Jenis-jenis
besaran..........................................................................................4
C.
Pengertian
satuan............................................................................................5
D.
Hubungan
besaran dan satuan........................................................................5
E.
Perbedaan
besaran dan satuan........................................................................5
F.
Rumus besaran
turunan..................................................................................5
G.
Alat
ukur.........................................................................................................6
H.
Aplikasi
besaran..............................................................................................10
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.....................................................................................................12
B.
Saran...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
...............................................................................................13
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari saat melakukan aktivitas sering sekali manusia
menggunakan alat ukur untuk mempermudah pekerjaannya. Alat ukur tersebut dalam
fisika disebut alat ukur pokok dari besaran pokok. Besaran pokok memiliki 7
satuan internasional yang sudah diakui didunia panjang,suhu,massa,waktu,kuat
arus listik, inensitas cahaya, dan jumlah zat partikel.
Contoh
sederhana dalam penggunaan alat ukur pokok dalam kehidupan sehari-hari saat
seorang pedagang beras ingin melayani pembeli yang membeli beras 1kg maka
seorang pedagang harus menimbangnya untuk mengetahui bobot beras tesebut.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa
pengertian besaran ?
2. Apa
saja jenis-jenis besaran ?
3. Apa
pengertian satuan ?
4. Bagaimana
hubungan antara besaran dan satuan ?
5. Apa
perbedaan antara besaran dan satuan ?
6. Bagaimana
rumus besaran turunan berdasarkan besaran pokok ?
7. Bagaimana
cara pengukuran dengan alat ukur yang sesuai dengan standar ?
8. Apa
saja yang dapat diaplikasikan dalam besaran dikehidupan sehari-hari ?
C.
TUJUAN
a. Dapat
mengetahui definisi besaran dan satuan
b. Dapat mengetahui perbedaan antara besaran dan
satuan
c. Dapat
mengetahui jenis-jenis besaran
d. Dapat
mengetahui hubungan antara besaran dan satuan
e. Dapat
mengetahui rumus besaran turunan bedasarkan besaran pokok
f. Dapat
mengetahui cara pengukuran besaran dengan alat ukur sesuai dengan standar
g. Dapat
mengetahui pengaplikasian besaran dalam kehidupan sehari-hari
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Besaran
Besaran yaitu suatu yang dapat
diuur an dinyatakan dengan angka.
Dari pengertian diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa sesuatu yang dikatakan besara memliki 3 syarat :
1. Dapat
diukur atau dihitung
2. Dapat
dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
3. Mempunyai
satuan
B.
Jenis-jenis
Besaran
Besaran fisika dikelompokkan menjadi
dua :
1. Besaran
pokok
Yaitu
besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan
dari besaran lain. Besaran pokok ada 7 macam yaitu Panjang(P), Massa(kg),
Waktu(s), Suhu(K), Kuat Arus Listrik(A), Intensitas Cahaya(cd), Jumlah zat(mol)
N0
|
Besaran Pokok
|
Satuan SI/MKKS
|
Singkatan
|
Satuan Sistem CGS
|
Singkatan
|
1
|
Panjang
|
meter
|
M
|
centimeter
|
Cm
|
2
|
Massa
|
kilogram
|
Kg
|
gram
|
G
|
3
|
Waktu
|
detik
|
S
|
detik
|
S
|
4
|
Suhu
|
kelvin
|
K
|
Kelvin
|
K
|
5
|
Kuat
arus listrik
|
ampere
|
A
|
stat
ampere
|
statA
|
6
|
Intensitas
cahaya
|
candela
|
Cd
|
candela
|
Cd
|
7
|
Jumlah
zat
|
kilo
mol
|
kmol
|
mol
|
Mol
|
2. Besaran
turunan
Yaitu
besaran yang satuanya diturunkan dari besaran pokok.
Besaran
turunan memiliki ciri khas yaitu diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak
langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan di turunkan dari besaran pokok.
C.
Pengertian
satuan
Yaitu sebagai pembanding dalam
suatu pengukuran besaran. Dalam setiap besaran memiliki satuan yang berbeda.
Satuan dikelompokkan menjadi 2,
1. Satuan
baku
Yaitu
satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara internasional
disebut dengan satuan internasional(SI)
Besaran
Pokok
|
Satuan
MKS
|
Satuan
CGS
|
Massa
|
kilogram
(kg)
|
gram
(g)
|
Panjang
|
meter
(m)
|
centimeter
(cm)
|
Waktu
|
sekon
(s)
|
sekon
(s)
|
Kuat
Arus
|
ampere
(A)
|
statampere
(statA)
|
Suhu
|
kelvin
(K)
|
kelvin
(K)
|
Intensitas
Cahaya
|
candela
(Cd)
|
candela
(Cd)
|
Jumlah
Zat
|
kilomole
(mol)
|
mol
|
2. Satuan
Tidak Baku
Yaitu
satuan yang tidak diakui secara internasional dan hanya digunakan pada suatu
wilayah tertentu.
Contoh
: depa, hasta, lengan, kaki, langkah.
D.
Hubungan
Besaran dan Satuan
Besaran dan satuan memiliki hubungan
yang erat dan saling berkaitan. Pengukuran merupakan kegiatan atau
aktivitasnya, sedangkan besaran merupakan pokok permasalahan yang diukur
sedangkan satuan merupakan pembanding (pengukurnya).
Contoh:
seorang ibu menimba air di sumbur mengukur isi air dengan ember. Misalkan ibu
tersebut menimba air di sumbur sebanyak 10 ember. Berarti besarnya adalah isi
ember sedangkan satuannya adalah ember. http://mafia.mafiaol.com/2013/07/hubungan-antara-pengukuran-besaran-dan.html
E. Perbedaan Besaran dan Satuan
Besaran yaitu suatu yang dapat
diuur an dinyatakan dengan angka.
Satuan yaitu sebagai pembanding
dalam suatu pengukuran besaran.
F.
Rumus
Besaran Turunan
Rumus besaran turunan biasanya
brdasarkan besaran pokok.
N0
|
Besaran
Turunan
|
Penjabaran
dari Besaran Pokok
|
Satuan
dalam MKKS
|
1
|
Luas
|
Panjang
× Lebar
|
m2
|
2
|
Volume
|
Panjang
× Lebar × Tinggi
|
m3
|
3
|
Massa
Jenis
|
Massa
: Volume
|
kg/m3
|
4
|
Kecepatan
|
Perpindahan
: Waktu
|
m/s
|
5
|
Percepatan
|
Kecepatan
: Waktu
|
m/s2
|
6
|
Gaya
|
Massa
× Percepatan
|
newton
(N) = kg.m/s2
|
7
|
Usaha
|
Gaya
× Perpindahan
|
joule
(J) = kg.m2/s2
|
8
|
Daya
|
Usaha
: Waktu
|
watt
= kg.m2/s3
|
9
|
Tekanan
|
Gaya
: Luas
|
pascal
(Pa) = N/m2
|
10
|
Momentum
|
Massa
× Kecepatan
|
kg.m/s
|
https://laodetommy.wordpress.com/2015/08/22/20-besaran-turunan-dan-rumusny
G.
Alat
Ukur
1. Alat ukur
panjang
Alat ukur
panjang terdiri dari beberapa jenis seperti meteran lipat (pita), mistar,
jangka sorong, dan mikrometer dan masing-masing mempunyai tingkat ketelitian
yang berbeda
a. Mistar
- Untuk mengukur benda yang panjangnya kurang dari 50 cm atau 100 cm.
- Tingkat ketelitiannya 0,5 mm ( ½ x 1 cm)
- Satuan yang tercantum dalam mistar adalah cm, mm, serta inchi.
Untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, maka sudut pengamatan harus tegak
lurus dengan obyek dan mistar.
Contoh
pengukuran dengan mistar:
Panjang
balok di atas adalah 3,2 cm atau 32 mm.
b. Meteran
lipat (pita pengukur)
- Digunakan untuk megukur suatu obyek yang tidak bisa dilakukan dengan mistar, misalnya karena ukurannya terlalu panjang atau bentuknya tidak lurus.
- Mempunyai tingkat ketelitian sampai dengan 1 mm.
2. Alat Ukur
Massa
Neraca
yang digunakan di laboratorium fisika pada umumnya berbeda neraca yang
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut
adalah beberapa contoh neraca berbagai bentuk.
Dan di bawah
ini adalah contoh neraca yang sering ditemukan di laboratarium
Ada empat
macam prinsip kerja neraca, yaitu:
- Prinsip kesetimbangan gaya gravitasi, contoh neraca sama lenga
- Prinsip kesetimbangan momen gaya, contoh neraca dacin
- Prinsip kesetimbangan gaya elastis, contoh neraca pegas untuk menimbang bahan-bahan ku
- Prinsip inersia (kelembaman), contoh neraca inersia
3. Alat Ukur
Waktu
Sebenarnya
ada banyak alat ukur waktu yang tersedia, seperti jam tangan, jam dinding, jam
bandul dan sebagainya. Namun yang sering digunakan di laboratorium adalah stopwatch..
Ada banyak jenis stopwatch dengan berbagai ketelitian, mulai dari 1 detik, 1/10
detik, sampai 1/100 detik. Ada juga stopwatch digital dengan ketelitian yang
sangat tinggi, misalnya fasilitas stopwatch di handphone.
4. Alat Ukur
Suhu (temperatur)
Alat ukur
suhu adalah termometer, dan ada banyak jenis termomter. Dilihat dari jenis
skala ada tiga macam termomometer, yaitu Celcius, Fahrenheit, dan Reamur.
Ditinjau dari bahan termometrik yang digunakan juga ada tiga jenis termometer,
yaitu termometer gas, zat cair, dan zat padat (termokopel dan hambatan
platina).
5. Alat Ukur
Massa jenis
Massa jenis
termasuk besaran turunan yaitu sama dengan massa dibagai volume benda. Oleh
karena itu, untuk menentukan massa jenis sebuah benda kita perlu dua alat ukur,
yaitu alat ukur massa (neraca) dan alat ukur volume (penggaris untuk
benda yang teratur bentuknya atau gelas ukur).
Cara lain
untuk mengukur volume benda adalah dengan memasukkan benda langsung ke dalam
gelas ukur.
Contoh:
Mula-mula
air pada gelas ukur menunjuk skala pada 12,4 ml. Setelah sebuah benda
dimasukkan pada gelas ukur, air menunjuk pada skala 20,2 ml.
Jadi volume
benda tersebut adalah 20,2 ml – 12,4 ml atau 7,8 ml
H.
Aplikasi
Besaran di Kehidupan
a. Meter(m)
Ø Mengukur
panjang kain
Ø Mengukur
panjang lapangan sepak bola
Ø Mengukur
tinggi gedung
b. Kilogram(Kg)
Ø Mengukur
berat badan
Ø Massa
benda
Ø Netto
tepung terigu
c. Secon(s)
Ø Hitung
mundur waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
Ø Waktu
yang ditempuh dalam jarak 500m
d. Kuat
Arus Listrik(A)
Ø Besar
arus listrik pada televisi
Ø Besar
energi pada setrika
Ø Kuat
arus untuk menggerakkan dinamo
e. Suhu(K)
Ø Suhu
badan seseorang saat di termometer
Ø Suhu
air mendidih
Ø Suhu
ruangan ber AC
f. Jumlah
Zat Satuan Mol(mol)
g. Intensitas
Cahaya (Cd)
Ø Jumlah
mol oksigen
Ø Jumlah
mol dalam karbon kendaraan
BAB
III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dari
pejelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan sesuai dengan makalah
“BESARAN DAN SATUAN” bahwa besaran dan satuan sering digunakan dalam kehidupan
sehari. Jadi, pada dasanya ilmu matematika sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari
2.
SARAN
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.Untuk
saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR
PUSTAKA
No comments:
Post a Comment